Senin, 21 Februari 2011

renungan seorang aktivis


RENUNGAN SEORANG AKTIVIS
Endah-endah kah,,,
Ito el_syirbuni
Pertama kusampaikan maaf atas datangnya sesuatu ini, ada yang ingin ku kecap walau tak ingin kukecap. Perjalanan waktu yang tak menentu hingga aku tak bisa tafsirkan makna garis tangan yang menyimpan rahasia kehidupan. Detik pun t’lah berderai waktu dan ku ingin dalam asa yang masih tersisa, kusimpan tawa bukan tangis, biar semua penat yang menumpuk diubun-ubunku  bisa terhapuskan oleh masa. Jujur aku akui, dan kucoba lukis untaikan kata yang taak bermakna, lewat jemari-jemari yang tak bisa cegah menggoyangkan pena, sambil pikiranku tertuju pada satu muara.
Deburan ombak bersama hempusan angin tuk sampaikan pada alam, bahwa aku akan mengatakan sesuatu. Gemeriak anak sungai, suara sang bayu yang menderu pecahkan lamunku, aku berfikir  tuk berakhir dari semua rutinitas yang terkadang buat ku penat, karena mungkin tak menuju pada satu kepastian, dan hanya membuatku galau tuk berfikir dan bertindak.
Dulu aku berfikir bahwa ketika masuk organisasi, aku punya banyak teman, karena memang orang – orang organisasi adalah kumpulan orang hebat dan berjiwa kemanusiaan dan diajarkan bagaimana cara menghormati. kalau kita ingin dihormati!
Aku katakana iya dan sepakat.!!!
Hidup dalam organisasi aku punya banyak teman dan banyak ilmu yang bisa aku ambil, tapi enggak tahu kenapa setelah lama berorganisasi pikiranku semakin nggak karuan, apa mungkin aku nggak mengerti jalan pikiran mereka atau mereka tak mengenal aku ini siapa??
Konflik yang berkepanjangan dan seakan turun – temurun tak bisa terelakkan dalam tubuh organisasi hingga tak berkesudahan, dan terdengar pula olehku “dulu teman sekarang lawan”.
Jujur aku masih nggak mengerti jalan pikiran mereka hingga terbesit dalam pikirku “aku harus bagaimana?”. Apa aku harus diam? Apa aku harus lari seolah aku tak tahu apa – apa yang terjadi diantara mereka, hingga aku berfikir sebenarnya mereka memperebutkan apa?
Mereka bilang aku harus kritis, tapi ketika aku kritis dianggap membangkang, aku ini harus bagaimana?
Memang aneh hidup dan belajar berorganisasi….
Benar mereka bilang dengan adanya konflik adalah proses pendewasaan bagi kader – kadernya. Tapi, harus sampai kapan….?!!!
Tapi anehnya lagi mereka yang membikin konflik dan ketika sudah memanas, mereka pergi dengan begitu enaknya tanpa menyelesaikan konflik yang mereka ciptakan.
Dan aku bingung oleh tingkah laku mereka yang tak menentu. . . .
Ah. . . aku berfikir harus mengakrabin semua, tapi mereka anggap aku tak jelas arahnya kemana. . .
Kamu ini bagaimana? Atau aku yang harus bagaimana. . .??
Tiba – tiba suara kokok ayam pecahkan semua lamunku, dan aku berfikir, aku harus tenangkan jiwa ini bersama sujudku. . . dan akan ku curahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Mengetahui. . . siapa diri ini dan apa yang harus aku lakukan. Segera aku beranjak tuk ambil air wudhu kemudian aku pasrahkan jiwa raga ini.
Detak jarum jam pun terus berputar berganti menit tuk menyusun waktu. Sementara matahari masih masih bersembunyi dibalik awan merah, hanya dingin terasa pada tubuh ini, ketika aku tengok jendela kamarku pikiranku masih tak karuan terhadap apa yang aku ratapi hidup dalam berorganisasi dan sengaja aku nyalakan music hanya tuk sekedar menenangkan batin ini. Karena memang senandung music yang merasuk dalam jiwa ini, sesaat dapat menentramkan kegundahan yang berselimutkan keraguan tuk berfikir, bersama music yang iramanya senantiasa terpadu dengan rasa hingga membawa indah tuk sementara,,,,,
SAMPAI DISINI DULU YA,,,,
ENTAR AKU LANJUTIN,,,hehehe